Sabtu pagi tanggal 5 desember 2009, aku pergi ke jatinangor. Sedangkan aku tinggal di Bandung karena memang aku kuliah di Bandug, tepatnya di FIKOM Unpad Kampus Bandung. Sebuah kampus yang tidak terlalu besar tetapi menyenangkan untuk belajar (selingan. hehe). Berangkat dari bingung kenapa harus ke jatinangor???
Karena di kampus belum ada lab radio, jadi aja kita anak2 mankom (manajemen komunikasi) harus ke nangor buat paktikum siaran radio. Aga sedih juga sih, kenapa kampus Bandung serasa dikucilkan. Padahal kita semua bayar sesuai dengan kampus yang ada di nangor, tetpai fasilitas disini ga sama kaya di nangor. Huff..
Kembali lagi ke cerita.
Berangkat dari kostan jam 8.20 karena pratikum dimulai jam 9. aku berangkat dengan menggunakan kendaraan kesayanganku. Sedangkan teman2ku yang lain berangkat bareng dengan menggunakan tiga mobil. Kenapa aku ga bareng mereka? Karena aku memang lebih nyaman pergi kemana-mana dengan menggunakan motor kesayanganku itu. Berangkatlah aku. Di jalan hari itu memang aga sedikit penuh dengan kendaraan, mungkin karena memang weekend. Di tengah jalan aku hampir aja mengalami suatu hal yang ga aku mau, yaitu kecelakaan. Tapi memang aku yang salah, aku mengendarai motorku ini terlalu kencang. Tapi untung aku masih bisa rem mendadak. Setengah jam kemudian aku akhirnya sampai di UNPAD Jatinangor. Aku masuk lewat gerbang atas melewati lapangan golf, karena gerbang depan di jalan raya Jatinangor sudah ditutup. Tiba disana ternyata belum ada anak-anak yang datang. Jadi aku telepon anak2 yang lain. Ternyata mereka masih ada di tol. Wah…padahal mereka berangkat dari jam 8. Haha…, memang motor the best lah. Hehehehe…
10 menit aku menunggu di depan kampus FIKOM, akhirnya beberapa teman datang juga. Kita sempat makan di kantin FIKOM, dan itu untuk pertama kalinya kita nongkrong di kantin fikom. Hahahaha…,selesai makan kita bergerak ke laboratorium radio yang ada di gedung 3. Kita masuk ke sebuah ruangan yang bertuliskan manajemen komunikasi. Kita naik ke lantai 3, ternyata kita salah masuk. Hahahaha… seharusnya kita naik lewat pintu sebelah kanan gedung yang bertuliskan jurusan jurnalistik dan kita naik ke lantai 3. Disana kita disambut oleh seorang bapak2 berbaju hitam. Aga pendek orangnya, dan sudah tua sepertinya. He…,
Kita diajak ke sebuah ruangan dengan berbagai alat2 elektronik ada disana, dengan tembok yang dilapisi sebuah bahan yang dipakai buat meredam suara. Ternyata ruangan itu bernama “Studio C”. ya itu sebuah ruangan buat praktikum siaran radio. Itu pertama kallinya aku melihat alat2 khusus buat siaran.
Setelah itu si bapak tadi memberikan penjelasan bagaimana untuk menjadi seorang operatos yang bakal ngatur suara2 yang keluar dalam siaran. Seorang operator sangat penting dalam siaran radio. Karena semua suara yang akan keluar di radio diatur olehnya dari kapan suara penyiar harus keluar sampai dimana lagu harus diputar.
Iseng2 aku coba jadi penyiar dengan sahabatku Ardi. Wah…,asik juga ya ternyata bercuap-cuap ria di depan mic. Haha…, mungkin boleh juga ya coba jadi penyiar. Haha…,
Dua jam kira2 kita disana. Bermain dengan alat2 elektronik dan bercuap2 ria di depan mic akhirnya kita beranjak untuk pulang ke Bandung, tapi sialnya di luar hujan. Mungkin bagi anak2 yg lain ga pa2 karena bawa mobil. Tapi bagiku itu sebuah cobaan, hahaha….krena seharusnya sehabis dari nangor kita syuting di bandung. Kita memang lagi buat sebuah film pandek dengan sutradaranya Ardi.
Jadi karena hujan aku terpaksa menunggu hujan reda bersama teman2 lain yang memang akan melakukan syuting di kampus nangor. Kira2 dua jam aku menunggu hujan reda dan akhirnya hujan berhenti. Aku langsung beranjak pergi untuk kembali ke Bandung. Karena anak2 yang lain udah berada di lokasi syuting, tepatnya di ITB. Setengah jam kemudian akhirnya aku sampai juga di ITB. Disana aku ketemu lagi sama anak2, tapi mereka ternyata belum syuting 1 scene pun. Dan akhirnya aku tahu kenapa, karena sang sutradara menjemput dua pemeran pembantu di rumahnya. Dia seorang ibu dan anak. Ketika mereka datang…,waw… aku takjub banget ngeliat seorang ibu berparas cantik bgt dan menggunakan jilbab dan telihat masih sangat muda turun dari mobil Ardi. Anak2 juga takjub melihat keanggunan ibu itu. Subhanallah…, suci sekali paras wajahnya. Hahaha….,
Waktu berlalu dengan cepat malam pun kini sudah ingin sekali datang, tetapi aku ga bisa langsung pulang. Aku harus pergi lagi ke braga walk city. Disana ada dika with his girlfriend (gita), denis dan giska. Kita kesana buat mastiin gmn kelanjutan kerjasama kita dengan sebuah rumah design. Sempat terjadi kepanikan karena ternyata salah satu hal dalam isi perjanjian tidak bisa dipenuhi oleh pihak rumah design. Tetapi karena sang produser Dika akhirnya kita mencapai kata sepakat dengan beberapa perubahan isi dalam perjanjian. Dan akhirnya kita pulang ke kostan masing untuk istirahat. Aku pun langsung pulang ke kostan dengan rasa lelah yang amat sangat dan pikiran yang sudah sangat jenuh. Huh….
Seperti itulah ceritaku di sabtu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar