Minggu, 22 November 2009

Unpad Menuju World Class University





Saat ini mutu pendidikan di Indonesia dapat dikatakan sedang mengalami perubahan ke taraf yang lebih baik. Memang tidak mudah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Masih banyak kendala yang harus segera dicari solusinya agar cita-cita bangsa tersebut dapat terwujud. Namun, ada beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia yang sedang berusaha menjadi “World Class University”, universitas yang bertaraf internasional. Sebenarnya pemerintah sudah mendorong peguruan tinggi untuk menjadi world class university. Hal ini dibuktikan dengan pencanangan menuju universitas bertaraf internasional oleh Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo beberapa tahun lalu. Beberapa kriteria world class university, diantaranya adalah 40 % tenaga pendidik bergelar Ph.D, publikasi internasional 2 papers/staff/tahun, jumlah mahasiswa pasca 40% dari total populasi mahasiswa (student body), anggaran riset minimal US$ 1300/staff/tahun, jumlah mahasiswa asing lebih dari 20%, dan Information Communication Technology (ICT) 10 KB/mahasiswa. Bila dilihat dari kriteria tersebut, mungkin sangat sulit bagi bangsa Indonesia, karena saat ini kondisi Indoneia sedang memperjuangkan anggaran pendidikan yang memadai, terbatasnya kursi bagi mahasiswa dalam negeri yang ekonominya rendah. Namun, kriteria tersebut penting sebagai dasar bagi universitas di Indonesia menjadi universitas bertaraf internasional.

Salah satu universitas di Indonesia yang sedang berusaha menuju world class university adalah Universitas Padjadjaran (Unpad). Dalam situs Unpad (www.unpad.ac.id) dikatakan bahwa Unpad sedang berusaha meningkatkan mutu pendidikannya, ini terbukti dari usaha Unpad mengirimkan dosen-dosennya melalui program beasiswa Dirjen Dikti. Berita ini menjadi angin segar dan banyak dimanfaatkan Dosen-dosen Unpad. Hal ini merupakan salah satu usaha Unpad menuju world class university, yang memang dalam kriteria di atas mengharuskan 40% tenaga pendidik bergelar Ph.D. Beasiswa tersebut ditujukan bagi para pengajar yang ingin melanjutkan kuliah program S2 dan S3 ke luar negeri, seperti diungkapkan Koordinator Kerjasama Luar Negeri Unpad, Ramdan Panigoro, MD., MSc., Ph.D.

Dilihat dari kriteria lain, seperti information communication technology (ICT) dapat dikatakan Unpad sudah memenuhi standar. Terbukti dengan adanya situs unpad yang dapat digunakan mahasiswa untuk mencari informasi, adanya fasilitas wifi atau jaringan internet tanpa kabel pada setiap ruangan di kampus Unpad, serta adanya e-learning yang memungkinkan mahasiswa mandapatkan pembelajaran secara online. Dalam kriteria ini yang berbasis webometrics, Unpad sudah melakukan berbagai usaha, seperti merevitalisasi unit pelaksana pengelola teknis ICT, menambah bandwidth dan titik pengaksesan (access point) agar akses ke web Unpad menjadi lancar, menerbitkan kebijakan Unpad tentang segala sesuatu dalam pembangunan dan pengembangan ICT di Unpad, mempersiapkan isi web, terus menerus menghimbau pemahaman tentang membangun citra, dan membentuk tim khusus webometrics.

Berbicara tentang mahasiswa asing yang belajar di unpad, menurut Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia Unpad saat ini memiliki mahasiswa asing terbanyak di Indonesia. Mahasiswa tersebut berasal dari Malaysia, Laos, Madagaskar, Korea, Kamboja, Papua Nugini, dan Uganda. Staf Humas Unpad Dra.Wati Sukmawati menerangkan dalam situs Unpad, bahwa saat ini jumlah mahasiswa Unpad sekira 45.000, yang diantaranya terdapat 505 orang mahasiswa asing dari berbagai negara, dengan mayoritas berasal dari Malaysia. Memang untuk kriteria yang satu ini Unpad belum mencapai angka standard yaitu 20%, namun eksistensi Unpad di mata dunia terbilang baik.

Untuk kriteria selanjutnya adalah jumlah mahasiswa pasca sarjana harus 40% dari total populasi mahasiswa. Mungkin saat ini Unpad belum bisa mencapai angka itu, namun peminat program pasca sarjana Unpad meningkat 100% dari tahun lalu. Tahun lalu terdapat sekitar 800 orang pendaftar, sedangkan tahun ini mencapai sekitar lebih dari 1.181 orang mendaftar S2, dan 447 orang mendaftar S3. Walaupun belum mencapai target sebagai world class university dalam kriteria ini, tetapi saya yakin Unpad dapat mencapai angka 40% tersebut bila melihat peminatnya yang meningkat pada tahun 2009 ini.

Usaha-usaha Unpad tersebut harus didukung oleh berbagai pihak, seperti dosen, mahasiswa bahkan pemerintah, agar Unpad dapat mewujudkan cita-cita sebagai world class university. Walau mungkin masih banyak hambatan untuk mencapainya, namun tidak mustahil bila Unpad dapat mewujudkan itu semua. Semoga mutu pendidikan di Unpad khususnya, dan di Indonesia umumnya dapat meningkat serta dapat disejajarkan dengan mutu pendidikan bertaraf internasional, sehingga citra Indonesia di mata dunia pun patut untuk dibanggakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar